Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) Irian Barat

TAMBANGILMU.COM - Sejarah adalah suatu hal yang harus dikenang dan dipelajari untuk bagaimana mensikapi suatu hal ke depannya. Pada artikel kali ini saya saya akan membahas sedikit tentang sejarah bangs kita, Bangsa Indonesia, yaitu tentang Penentuan Pendapat Rakyat atau yang biasa disebut dengan PEPERA di Irian Barat. PEPERA adalah suatu cara pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dari suatu masyarakat tentang hal tertentu.


TAHAP - TAHAP PEPERA IRIAN BARAT

Berdasarkan isi dari Persetujuan New York pada tahun 1962 antara Indonesia-Belanda mengenai penyerahan kekuasaaan pemerintahan Irian Barat kepada Indonesia maka diselenggarakan Penentuan Pendapat Rakyat dilaksanakan melalui beberapa tahap, antara lain :
  1. Tahap Pertama, dimulai tanggal 24 Maret 1969 yang berupa konsultasi dengan Dewan Kabupaten di Jayapura yang dahulunya Sukarnopura, tentang bagaimana tata cara penyelenggaraaan PEPERA.
  2. Tahap Kedua, pemilihan anggota Dewan Musyawarah PEPERA yang berakhir pada bulan Juni tahun 1969 dengan dipilihnya anggota berjumlah 1.026 dari 8 kabupaten yang terdiri dari 983 pria dan 43 wanita.
  3. Tahap Ketiga, PEPERA dilakukan di tiap-tiap kabupaten mulai dari 14 Juli 1969 di Merauke dan berakhir pada tanggal 4 Agustus 1969 di Jayapura. Hasilnya adalah Dewan Musyawarah PEPERA dengan suara bulat memutuskan bahwa Irian Barat tetap merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Dalam pelaksanaan PEPERA pada tiap tahapnya disaksikan oleh utusan Sekjern PBB Ortis Sanz. Sidang Dewa Musyawarah PEPERA dihadiri pula oleh beberapa duta besar asing di Jakarta antara lain Duta Besar Belanda dan Australia. Setelah PEPERA selesai, hasilnya dibawa ke New York oleh Ortis Sanz untuk dilaporkan dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa ke 24 bulan November tahun 1969. Dalam sidang tersebut PBB menyetujui resolusi Belanda, Malaysia, Muanthai, Belgia, Luxemburg serta Indonesia. Sidang Umum PBB menerima hasil PEPERA maka Irian Barat menjadi wilayah RI sebagai propinsi ke-26.


USAHA PEMERINTAH MEMAJUKAN IRIAN BARAT

Setelah Irian Barat kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi maka namanya diganti menjadi Irian Jaya, selanjutnya pemerintah melakukan usaha memajukan kesejahteraan rakyat Irian, antara lain :
  1. Dalam bidang pendidikan, dengan mengirimkan guru-guru.
  2. Dalam bidang sosial, mengakhiri cara hidup rakyat Irian Barat yang terlalu sederhana dengan menyelenggarakan operasi busana.
  3. Mendirikan Universitas/IKIP Cendrawasih di Jayapura.
  4. Membangun industri dan pertambangan, Pertamina dan pertambangan tembaga (Tembagapura).