Pembebasan Irian Barat Melalui Upaya Deplomasi Lengkap

TAMBANGILMU.COM - Berdasarkan isi dari perjanjian Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949 yang berkaitan dengan masalah Irian Barat adalah seperti dalam pasal yang berbunyi "Kerajaan Belanda menyerahkan kedaulatan sepenuhnya atas Indonesia kepada RIS dengan bersyarat dan tidak dapat dicabut, dan karena itu mengakui RIS sebagai Negara yang berdaulat." Ternyata KMB yang sangat diharapkan tidak berhasil menyelesaikan salah satu masalah yaitu tentang Irian Barat. Belanda masih ingin berkuasa di Irian Barat.

Karena itu berbagai cara dilakukan untuk memperjuangkan Irian Barat untuk kembali ke wilayah Republik Indonesia baik melalui Kompromi, kontak senjata/konfrontasi, melalui forum nasional, regional maupun internasional.


Pembebasan Irian Barat dilakukan melalui 2 upaya, yaitu :
  1. Pembebasan Irian Barat Melalui Upaya Deplomasi.
  2. Pembebasan Irian Barat Melalui Upaya Konfrontasi.

Pada artikel ini akan dibahas tentang pembebasan Irian Barat melalui upaya deplomasi.

UPAYA DEPLOMASI PEMBEBASAN IRIAN BARAT

Ada 5 upaya deplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk membebaskan Irian Barat dari genggaman Belanda, yaitu :


1. Konferensi Tingkat Menteri Uni Indonesia-Belanda

Konferensi diadakan tanggal 24 Maret 1950 dengan keputusan membentuk komisi yang anggotanya terdiri dari wakil-wakil pemerintah Indonesia dan Belanda untuk menyelidiki masalah di Irian Barat. Hasil kerja dari komisi tersebut dilaporkan kepada Konferensi Tingkat Menteri kedua yang berada di Den Haag pada bulan Desember 1950. Pembicaraan pada tingkat ini tidak menghasilkan penyelesaian masalah Irian Barat.


2. Pembatalan Perundingan KMB

Tanggal 3 Mei 1956 Indonesia membatalkan hubungan dengan Belanda berdasarkan hasil dari perundingan KMB, yang telah dilakukan secara sepihak oleh Indonesia dengan UU No. 13 Tahun 1956.


3. Pembetukan Propinsi Irian Barat

Tanggal 17 Agustus 1956 dibentuklah propinsi Irian Barat dengan ibu kotanya di Soa Siu. Wilayah propinsi ini meliputi Irian yang masih dikuasai oleh Belanda dan di daerah Tidore, Oba, Weda, Patani dan Wasile di Maluku Utara. Gubernur Irian Barat yang diangkat adalah Sultan Tidore Zainal Abidin Syah tanggal 23 September 1956.


4. Konferensi Asia-Afrika di Bandung

Konferensi Asia-Afrika yang berlokasi di Bandung juga membahas masalah Irian Barat yang secara deplomatis untuk mencari dukungan internasional khususnya dari bangsa-bangsa Asia-Afrika.


5. Rapat Umum Pembebasan Irian Barat

Tanggal 18 November 1957 diadakan rapat umum untuk membahas tentang pembebasan Irian Barat di Jakarta.