Pembebasan Irian Barat Melalui Upaya Konfrontasi Lengkap

TAMBANGILMU.COM - Berdasarkan isi dari perjanjian Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949 yang berkaitan dengan masalah Irian Barat adalah seperti dalam pasal berbunyi "Kerajaan Belanda menyerahkan kedaulatan sepenuhnya atas Indonesia kepada RIS dengan bersyarat dan tidak dapat dicabut, dan karena itu mengakui RIS sebagai Negara yang berdaulat." Ternyata KMB tidak berhasil menyelesaikan salah satu masalah yaitu tentang Irian Barat. Belanda masih ingin berkuasa di Irian Barat.

Karena itu berbagai cara dilakukan untuk memperjuangkan Irian Barat untuk kembali ke wilayah Republik Indonesia baik melalui Kompromi, kontak senjata/konfrontasi, melalui forum nasional, regional maupun internasional.


Pembebasan Irian Barat dilakukan melalui 2 upaya, yaitu :
  1. Pembebasan Irian Barat Melalui Upaya Deplomasi.
  2. Pembebasan Irian Barat Melalui Upaya Konfrontasi.

Pada artikel ini akan dibahas tentang pembebasan Irian Barat melalui upaya konfrontasi.


UPAYA KONFRONTASI PEMBEBASAN IRIAN BARAT

Ada beberapa upaya konfrontasi yang dilakukan oleh pemerintah negara Indonesia yang bertujuan untuk membebaskan Irian Barat dari genggaman Belanda, yaitu :


1. Pemogokan Buruh

Pemogokan total oleh buruh-buruh yang telah bekerja pada perusahaan-perusahaan Belanda terjadi pada tanggal 2 Desember 1957. Pada hari itu juga pemerintah RI melarang beredarnya semua penerbitan dan film yang menggunakan bahasa Belanda. Pemerintah juga melarang penerbangan KLM mendarat atau terbang di atas wilayah Indonesia.


2. Pemutusan Hubungan Konsulat

Semua kegiatan perwakilan konsuler negara Belanda di Indonesia diminta agar dihentikan pada tanggal 5 Desember 1957.


3. Pengambilalihan Perusahaan Belanda

Perusahaan yang diambil alih adalah Nederlandche Handel Maarschappij N.V. yang menjadi Bank Dagang Negara pada bulan Desember 1957, Bank Escompto  milik Belanda di Jakarta pada tanggal 9 Desember 1957, Perusahaan Philips dan KLM yang dilakukan di Jakarta bulan Desember 1957. Pengambilalihan modal perusahaan-perusahaan milik Belanda tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1958.


4. Pemutusan Hubungan Deplomatik Dengan Belanda 

Tanggal 17 Agustus 1960, Presiden Soekarno akhirnya mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda. Pada bulan Agustus 1960 Pemerintah Belanda mengirimkan sebuah kapal Induk Karel Doorman ke Irian Barat melalui Jepang serta meningkatkan kekuatan Angkatan Udara dan Angkatan Daratnya. Reaksi atas sikap Belanda ini Pemerintah Indonesia memulangkan semua warga negara belanda yang bekerja di Indonesia dan pembetukan Front Pembebasan Irian Barat dengan mempersiapkan kekuatan Angkatan Bersenjata Indonesia

Bulan April 1961 Belanda membentuk Dewan Papua yang kemudian akan menyelenggarakan Penentuan Nasib sendiri bagi rakyat Irian Barat. Kemudian Belanda menyerahkan masalah Irian Barat kepada PBB serta meminta agar PBB dalam jangka 16 tahun memerdekakan daerah tersebut dengan mendirikan Negara Papua dan Belanda akan memberi bantuan biaya US $30 juta tiap tahun. Tanpa menanti persetujuan dari PBB, Belanda kemudian mendirikan Negara Boneka Papua dengan lagu Bendera Papua.


5. Tri Komando Rakyat (TRIKORA)

Tanggal 19 Desember 1961 diadakan rapat raksasa di Yogyakarta, Presiden Soekarno akhirnya mengeluarkan komando yang dikenal dengan Tri Komando Rakyat (TRIKORA). TRIKORA merupakan perjuangan sistematis pemerintah Indonesia dalam merebut Irian Barat dari tangan Belanda.