Kronologi Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan

TAMBANGILMU.COM - Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang pemberontakan DI/TII yang terjadi di daerah Sulawesi Selatan. Setelah sebelumnya pemberontakan terjadi di tanah Jawa, kiri pemberontakan pun terjadi di tanah Sulawesi.


KRONOLOGI

Gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakar. Pada mulanya dia adalah pejuang kemerdekaan, setelah kembali ke Sulawesi Selatan menghimpun laskar gerilya dan bergabung dengan Komando Gerilya Selawesi Selatan (KGSS). Pada tanggal 30 April 1950 Kahar Muzakar menulis surat kepada Pemerintah yang isinya, "menuntut agar anggota KGSS dimasukkan ke dalam APRIS dengan nama Beigade Hassanudin.". Tuntutan ini ditolak dan hanya mereka yang lulus dalam penyaringan yang dapat diterima APRIS.


Pendekatan yang dilakukan pemerintah berhasil baik, Kahar Muzakar diberi pangkat Letnan Kolonel. Tetapi pada saat pelantikan akan dilakukan tanggal 17 Agustus 1951, Kahar Muzakar beserta anak buahnya melarikan diri ke hutan. Dalam pelarian ini mereka sambil membawa peralatan yang telah disiapkan untuk pelantikan. Pada bulan Januari 1952, Kahar Muzakar menyatakan bahwa daerah Sulawesi Selatan sebagai bagian dari NII Kartosuwiryo.

Selama lebih kurang 14 tahun Kahar Muzakar melakukan pengacauan dan teror. Hal ini membuat masyarakat Sulawesi Selatan dan Tenggara resah dan menderita.

Tindakan pemerintah menumpas gerombolan ini dengan melancarkan operasi militer. Operasi ini memakan waktu yang cukup lama karena kurang adanya faktor semangat sebagaimana waktu menumpas DI/TII di Jawa Barat. Dengan semangat dan tekad yang tinggi dari TNI, akhirnya pada Februari 1965 Kahar Muzakar berhasil ditembak mati. Pemberontakan di Sulawesi Selatan dapat dipatahkan sama sekali, Setelah orang kedua yang bernama Gerungan berhasil ditangkap pada bulan Juli 1965.



Itu tadi adalah sekilas tentang Kronologi PemberontakanDI/TII di Sulawesi Selatan. Semoga artikel di atas bermanfaat.