11 Manfaat Zat Aditif Pada Makanan dan Minuman Beserta Contohnya Lengkap

TAMBANGILMU.COM Ada dua tipe zat yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, zat yang bermanfaat dan zat yang dapat merusak. Keduanya biasa kita sebut dengan zat aditif dan zat adiktif. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang 11 manfaat zat aditif pada makanan dan minuman beserta contohnya yang akan dijelaskan secara lengkap dan mudah untuk dimengerti.


PENGERTIAN ZAT ADITIF

Zat aditif adalah zat-zat yang biasa ditambahkan pada makanan selama proses produksi/pengolahan makanan, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan berguna untuk mempertahankan nilai gizi pada makanan tersebut yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan. 

Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang dapat disebut sebagai zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak akan menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut agar jumlah makanan yang lebih banyak sehingga zat aditif alami tidak akan cukup lagi.

Oleh karena itu, industri makanan biasanya memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatan zat aditif buatan ini adalah dari zat-zat kimia yang selanjutnya direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan akan menimbulkan beberapa efek samping pada tubuh misalnya: gatal-gatal, dan kanker. 


MACAM - MACAM ZAT ADITIF


1. Zat Pewarna 

Bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut akan terlihat lebih menarik. Contoh pewarna alami: Anato (orange), Karamel (cokelat hitam), Beta karoten (kuning), Klorofil (hijau). Contoh pewarna sintetik: Biru berlian (biru), Eritrosit (merah), Hijau FCF (hijau), Coklat HT (coklat).



2. Penyedap Rasa dan Aroma serta Penguat Rasa 

Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma makanan. Penyedap rasa dan aroma (flavour) yang banyak digunakan berasal dari golongan ester. Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), isobutil propionat (rasa rum), butil butirat (rasa nanas).

Bahan penguat rasa (flavour echancer) atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenal dengan nama vetsin


3. Zat Pemanis Buatan 

Bahan ini hampir tidak atau bahkan tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin (kemanisannya 500x gula), dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) dan sorbitol


4. Pengawet 

Zat aditif ini dapat digunakan untuk mencegah atau menghambat proses fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.

Contoh bahan pengawet dan penggunaannya: Natrium benzoat, Asam benzoat, dan kalium benzoat untuk minuman ringan, kecap, acar ketimun dalam botol dan saos, Natrium nitrat (NaNo3) digunakan untuk daging olahan dan keju, Natrium nitrit (Na No2) digunakan untuk daging olahan, daging awetan dan kornet kalangan, Asam propionate untuk roti dan sediaan keju olahan. 


5. Anti Oksidan 

Zat aditif ini dapat digunakan untuk mencegah atau menghambat oksidasi. Contoh: Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium) digunakan pada daging olahan, kaldu, dan buah kalangan, Butil hidroksianisol (BHA) digunakan untuk zat lemak dan minyak makanan, Butil hidroksitoluen (BHT) digunakan untuk zat lemak, minyak makan, margarin dan mentega. 


6. Pengemulsi, Pemantap, dan Pengental 

Zat aditif ini dapat digunakan untuk membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang homogen pada suatu makanan. Contoh: gelatin, agar-agar, dan gom arab.

Pemutih dan pematang tepung adalah zat aditif yang digunakan untuk mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki mutu pemanggangan. Contoh: Kalium bromat, Asam askorbat, dan Aseton peroksida.


7. Pengatur Keasaman 

Zat aditif ini dapat digunakan untuk mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman dari suatu makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium bikarbonat, amonium sulfat, asam klorida, asam sitrat, asam laktat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat


8. Anti Kempal 

Zat aditif ini dapat digunakan untuk mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: kalsium aluminium silikat (garam meja) dan aluminium silikat (susu bubuk).


9. Pengeras 

Zat aditif ini dapat digunakan untuk memperkeras atau mencegah melunaknya suatu makanan. Contoh: kalium glukonat (pada buah kalangan) dan aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol).


10. Sekuestran 

Zat ini adalah bahan yang digunakan untuk mengikat ion logam yang ada dalam suatu makanan. Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA


11. Penambah Gizi 

Zat aditif yang biasa ditambahkan adalah asam amino, vitamin, dan mineral untuk memperbaiki gizi suatu makanan. Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A, dan vitamin D