Pengertian Atom dan Sejarahnya Lengkap

TAMBANGILMU.COM - Pada zaman dahulu, banyak para ilmuwan yang kebingungan dengan partikel materi. Apakah yang menjadi bagian terkecil dari suatu materi? Itulah pertanyaan yang pada saat itu menjadi sebuah misteri bagi para ilmuwan. Akhirnya, berkat kecerdasan dan keingintahuan dari para ilmuwan, misteri itu pun perlahan-lahan terjawab. Materi ternyata mengandung partikel-partikel kecil, penyusunnya dapat berupa atom dan ion serta molekul.

Bagaimanakah sebuah sistem periodik unsur dapat mendeskripsikan unsur yang terdapat di alam? Apakah perbedaan antara atom, ion, dan molekul? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kali ini admin tambangilmu akan membagikan tentang pengertian atom dan sejarahnya yang akan dijelaskan secara lengkap dan mudah untuk dimengerti.


PARTIKEL TERKECIL YANG TAK KASAT MATA

Dua atau lebih zat murni dapat bercampur di antara satu dan lainnya membentuk suatu campuran tanpa kehilangan masing-masing sifatnya. Oleh sebab itu, komponen-komponen yang terdapat dalam suatu campuran dapat dipisahkan kembali satu dengan yang lainnya dengan menggunakan cara-cara fisika, seperti penyaringan, distilasi, sublimasi, kristalisasi, dan kromatografi. 

Berbeda halnya dengan campuran, zat murni tidak dapat dipisahkan menjadi materi yang lebih sederhana dengan menggunakan cara-cara fisika. Zat murni selanjutnya dapat dikelompokkan menjadi kelompok unsur dan kelompok senyawa. Senyawa sendiri merupakan gabungan dari dua atau lebih unsur yang terbentuk melalui reaksi kimia. Dengan demikian, hasil gabungan tersebut merupakan zat baru. 

Setiap zat mengandung beberapa partikel terkecil yang menyusun zat tersebut. Misalnya, butiran-butiran gula pasir yang terlihat oleh mata kita, butiran-butiran  tersebut bukanlah partikel terkecil dari gula pasir. 

Partikel terkecil dari gula pasir tak dapat kita amati secara langsung dengan mata bahkan dengan bantuan mikroskop paling canggih sekalipun. Sampai saat ini, para ahli ilmu pengetahuan alam belum ada yang mengetahuinya secara pasti. Namun, mereka telah berupaya untuk mengembangkan beragam model dari bentuk partikel terkecil suatu zat dengan berdasarkan data yang telah mereka kumpulkan.


Setiap zat yang berbeda mengandung komposisi partikel terkecil yang berbeda pula. Misalnya, suatu logam besi disusun oleh partikel-partikel terkecil yang akan berbeda dengan partikel-partikel terkecil yang menyusun kalsium. Contoh lainnya, air mengandung partikel-partikel terkecil yang akan berbeda dengan partikel-partikel terkecil yang menyusun garam dapur. Banyak ragam partikel-partikel terkecil yang ada di alam sesuai dengan beragamnya zat yang ada di alam. Guna mempermudah untuk mempelajarinya, para ahli kemudian mengelompokkan partikel-partikel terkecil yang menyusun berbagai macam zat ke dalam tiga golongan, yaitu atom, molekul, serta ion.


SEJARAH ATOM

Keberadaan partikel terkecil yang menyusun suatu materi, diajukan kali pertama oleh dua orang ahli filsafat dari Yunani, yaitu Leucippus dan Democritus sekitar 450 tahun sebelum Masehi. Mereka menyatakan bahwa semua materi disusun oleh partikel-partikel yang sangat kecil sekali dan partikel- partikel tersebut tak dapat dibagi-bagi lagi yang kemudian disebut dengan atom. Atom sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni atomos (a berarti tidak dan tomos berarti terbagi). Sebelumnya telah disinggung bahwa hingga saat ini manusia belum ada yang mampu untuk melihat partikel terkecil dari suatu zat secara langsung maupun dengan bantuan mikroskop tercanggih. Karena itu, bentuk atom itu belum pernah ada yang mengetahuinya secara pasti. Dari berbagai fenomena yang ada, John Dalton (1766–1844) yang merupakan seorang guru kimia dari Inggris, pada tahun 1808 mengajukan hipotesa tentang partikel terkecil yang menyusun materi itu. Berikut intisari dari pemikiran John Dalton mengenai atom tersebut, yaitu: 
  1. Setiap unsur terdiri atas beberapa partikel terkecil yang tak dapat dibagi-bagi lagi, disebut atom. 
  2. Semua atom dari unsur yang sama akan memiliki ukuran dan massa yang sama. Atom dari unsur yang berbeda akan memiliki massa yang berbeda pula. Dengan demikian, banyaknya macam atom sama dengan banyaknya macam unsur. 
  3. Atom tidak dapat dirusak. Atom tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan melalui reaksi kimia. 
  4. Melalui reaksi kimia, atom dari pereaksi akan memiliki susunan yang baru dan akan saling terikat satu sama lain dengan rasio atau perbandingan bilangan tertentu. 

Hipotesa dari Dalton mengenai atom di atas dikenal dengan istilah model atom Dalton. Dengan pemikiran Dalton mengenai atom tersebut, dapat dikatakan bahwa beragam zat-zat yang ada di alam sebenarnya berasal dari partikel-partikel terkecil yang disebut atom yang jumlahnya relatif sangat sedikit dilihat jumlah macam unsur yang terdapat dalam sistem periodik unsur.

Perlu diingat bahwa atom-atom dalam keadaan menyendiri atau tunggal tidak akan memiliki sifat-sifat tertentu, seperti warna, massa jenis, wujud, daya hantar listrik, titik leleh, titik didih, dan sebagainya. Sifat-sifat itu baru muncul jika atom-atom dalam jumlah besar bergabung dan membentuk kumpulan atom dengan cara-cara tertentu, contohnya adalah intan dan grafit. Kedua zat tersebut mempunyai sifat yang berbeda, intan sangat keras dan tembus pandang, sedangkan pada grafit akan bersifat lunak, hitam, dan tidak tembus pandang. Namun keduanya dibentuk oleh atom dari unsur yang sama, tetapi dengan beberapa cara berikatan yang berbeda. Atom yang dimaksud di sini adalah atom karbon. Jika keduanya dibakar maka kedua zat tersebut akan menghasilkan sebuah zat yang sama, yaitu karbon dioksida (CO2). 

Dapat dikatakan bahwa cara atom-atom berikatan dapat ikut menentukan sifat dari zat yang dibentuk. Dalam grafit, atom karbon akan membentuk lapisan-lapisan tersendiri. Dalam setiap lapisan, satu atom karbon memiliki tiga atom yang berdekatan. Sementara dalam intan, atom tersusun lebih rapat, pada satu atom karbon akan dikelilingi oleh empat atom karbon. 

Unsur-unsur logam seperti emas, natrium, tembaga, kalsium, dan besi dalam keadaan bebasnya atau tidak bersenyawa dengan unsur lain, dan tersusun atas partikel terkecil materi yang termasuk ke dalam golongan atom. Sepotong logam besi akan disusun oleh atom-atom besi yang memiliki struktur atau pola tertentu.

Selain unsur logam, ada pula unsur-unsur bukan logam yang dalam keadaan bebasnya (dalam keadaan tidak bersenyawa dengan unsur lain) tersusun atas atom-atom. Misalnya, unsur-unsur golongan gas mulia seperti helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn).


TABEL PERIODIK

Untuk mempermudah mempelajari tentang sifat-sifat unsur dan senyawanya, para ahli kimia menyusun unsur tersebut dalam suatu sistem yang disebut periodik unsur. Sistem periodik unsur merupakan suatu tabel yang berisi daftar semua unsur yang sudah dikenal atau diketahui keberadaannya. Pada tabel sistem periodik unsur, terdapat 118 macam unsur yang sudah berhasil diidentifikasi keberadaannya oleh para ahli. Unsur-unsur tersebut berada dalam keadaan bebas ataupun senyawanya di alam bahkan juga unsur-unsur yang hanya terdapat di dalam laboratorium saja. 

Cara membaca tabel periodik ini sangat mudah. Setiap kolom dalam sistem periodik unsur diberi istilah golongan. Dalam setiap golongan hanya terdapat satu golongan unsur. Dalam satu golongan, unsur-unsur akan disusun sesuai dengan kenaikan dari nomor massanya. Unsur-unsur dari golongan utama diberi tambahan simbol A di belakang nomor golongannya, misalnya IA, IIA, IIIA, dan seterusnya Beberapa golongan utama mendapat sebuah sebutan khusus. 

Unsur-unsur yang terdapat di dalam golongan utama pertama (IA), seperti litium (Li) dan natrium (Na) disebut unsur-unsur golongan logam alkali (hidrogen merupakan unsur bukan logam sehingga tidak termasuk ke dalam logam alkali). Golongan utama kedua (IIA), seperti berilium (Be) dan magnesium (Mg) disebut juga unsur-unsur logam alkali tanah. Unsur-unsur yang terdapat dalam golongan utama ketujuh (VIIA), seperti fluor (F) dan klor (Cl) disebut juga unsur-unsur golongan halogen. Unsur-unsur yang terdapat dalam golongan utama kedelapan (VIIIA), seperti helium (He) dan neon (Ne) disebut juga unsur-unsur golongan gas mulia

Setiap dari baris pada sistem periodik dimulai dari unsur logam alkali dan berakhir dengan unsur gas mulia. Unsur-unsur yang merupakan satu golongan akan ditemukan kembali sifat dari atomnya secara periodik pada setiap baris. Baris dalam sistem periodik unsur disebut periode. Periode pertama hanya terdiri atas dua macam unsur, yaitu hidrogen dan helium. Berbeda dengan cara penulisan pada golongan yang memakai huruf Romawi, nomor periode hanya ditulis dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. 

Dalam sistem periodik unsur, setiap unsur akan ditulis dalam bentuk lambang unsur disertai dengan identitas yang dimilikinya, yaitu berupa nomor atom dan nomor massa



Demikian penjelasan tentang Pengertian Atom dan Sejarahnya Lengkap. Untuk materi Ion dan Molekul dapat di lihat pada artikel selanjutnya. Semoga artikel di atas bermanfaat.