Pengertian Ion dan Contohnya Lengkap

TAMBANGILMU.COM - Setelah mempelajari Atom dan Molekul pada artikel sebelumnya. Kali ini kita akan membahas tentang ion. Pasti Anda sering mendengar tentang ion, lalu apakah yang di maksud dengan ion tersebut? Pada kesempatan ini admin tambangilmu akan membagikan tentang pengertian ion dan contohnya yang akan dijelaskan secara lengkap dan mudah untuk dimengerti.


SEJARAH ION

Pada awal abad ke-19, Dalton mengatakan bahwa partikel terkecil dari materi adalah atom. Pada pertengahan abad ke-19, banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa banyak zat tidak disusun oleh atom melainkan oleh partikel bermuatan yang disebut ion. Ukuran dari partikel ini adalah sekitar ukuran atom dan molekul.

Contohnya orang sudah mengenal bahwa lelehan garam dan larutan garam dalam air dapat menghantarkan arus listrik. Dalam peristiwa tersebut, muatan listrik akan mengalir dengan cara yang berbeda dibandingkan dalam logam. Dalam logam, muatan listrik dibawa oleh elektron. Sebaliknya, dalam suatu lelehan garam atau larutan garam di dalam air, muatan listrik dibawa oleh ion positif dan ion negatif


PENGERTIAN ION

Dengan demikian, partikel terkecil dari materi tidak hanya berbentuk atom dan molekul, namun juga dapat berbentuk ion. Muatan elektron (e) adalah jumlah muatan terkecil yang disebut sebagai muatan dasar. Muatan ion adalah satu kali atau beberapa kali dari muatan dasar tersebut. Oleh karena itu, muatan ion hanya dituliskan dengan angka satu atau kelipatan dari muatan tersebut. Logam membentuk ion-ion bermuatan positif atau kation. Ion-ion unsur bukan logam sebagian besar membentuk ion bermuatan negatif atau anion


Atom dalam keadaan netral mengandung muatan positif dan negatif yang sama jumlahnya. Atom tersebut berubah menjadi ion saat menerima atau melepaskan elektron. Ion-ion dari logam alkali (IA) selalu membentuk ion-ion bermuatan positif satu, seperti ion litium (Li+), ion natrium (Na+), dan ion kalium (K+). Ion-ion dari logam alkali tanah (IIA) memiliki muatan positif dua, seperti ion kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+). 

Seperti halnya ion-ion dari unsur logam, ion-ion dari unsur yang bukan logam dapat diperkirakan muatannya berdasarkan letak unsur tersebut di dalam sebuah sistem periodik unsur. Ion-ion dari unsur golongan halogen (VIIA) selalu bermuatan negatif satu, yaitu ion bromide (Br–), ion fluorida (F–), ion klorida (Cl–), dan ion iodida (I–). Ion-ion dari golongan VIA, seperti oksigen akan membentuk ion bermuatan negatif dua, yaitu oksida (O2–). Atau belerang yang juga membentuk ion bermuatan negatif dua, sulfida (S2–). Dari unsur golongan VA, yaitu unsur nitrogen yang mampu membentuk ion bermuatan negatif tiga, nitrida (N3–). Adapun unsur-unsur dari golongan gas mulia VIIIA tidak dapat membentuk ion. 

Di samping ion yang berasal dari satu buah atom unsur atau monoatom, terdapat juga ion yang berasal dari gabungan dua atau lebih atom unsur yang berbeda atau disebut poliatom. Misalnya, ion sulfat yang bermuatan negatif dua (SO4 2–), ion nitrate yang bermuatan negatif satu (NO3 –), ion asetat yang bermuatan negative satu (CH3COO–), ion amonium yang bermuatan positif satu (NH4 +), dan juga ion hidroksil yang bermuatan negatif satu (OH–). 

Zat-zat yang tersusun dari ion akan memiliki muatan listrik netral. Hal ini disebabkan karena jumlah dari muatan positif dan negatif yang sama. Contohnya natrium klorida (NaCl) tersusun dari ion natrium yang bermuatan positif satu dan ion klor yang bermuatan negatif satu dengan perbandingan 1 : 1.

Magnesium klorida (MgCl2) yang tersusun dari ion magnesium bermuatan positif dua dan dua ion klor yang bermuatan negatif satu pada suatu perbandingan jumlah ion magnesium dan jumlah ion klor = 1 : 2. Oleh sebab itu, jumlah muatan positif yang berasal dari ion magnesium sama dengan jumlah muatan negatif yang berasal dari ion klor. 

Dalam aluminium klorida (AlCl3), satu ion aluminium yang bermuatan positif tiga akan dinetralkan oleh tiga ion klor yang bermuatan negatif satu. Antara ion positif dan negatif yang menyusun suatu garam akan saling tarik-menarik dengan lainnya dan akan membentuk kisi kristal. Kisi kristal ini memiliki ragam jenis, bergantung pada macam perbandingan ukuran dari ion positif dan negatif yang berikatan.


CONTOH KISI KRISTAL

Berikut ini digambarkan satu model kisi kristal dari senyawa garam dapur atau natrium klorida (NaCl). 

Satu ion natrium akan dikelilingi oleh enam ion klor. Sebaliknya, satu ion klor akan dikelilingi oleh enam ion natrium. Sebuah keteraturan ini dimiliki oleh setiap ion natrium dan ion klor. Dengan demikian, kedua ion tersebut tidak akan membentuk molekul melainkan membentuk suatu kisi kristal. Tiap ion tetap berada pada tempatnya. Ini bisa menjelaskan mengapa padatan garam dapur tidak dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan lelehannya dapat menghantarkan arus listrik.

Saat natrium klorida (NaCl) dilarutkan dalam air maka kisi kristal NaCl akan terurai membentuk ion natrium dan ion klor. Kedua ion tersebut akan berinteraksi dengan molekul air. Ion yang memiliki muatan berlawanan ini akan bergaya tarik listrik yang kuat. Ikatan kimia yang terjadi karena gaya tarik listrik ini disebut ikatan ion. Senyawa yang dihasilkan karena adanya ikatan ion disebut dengan senyawa ion. Adanya gaya tarik yang kuat ini dapat menjelaskan mengapa garam-garam atau senyawa ion umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi, bernilai jauh lebih tinggi dari zat-zat yang disusun oleh molekul-molekul.