Perkembangan Model Atom dan Penjelasannya Lengkap

TAMBANGILMU.COM - Anda telah mengetahui beberapa unsur dalam kehidupan sehari-hari. Unsur dapat mengalami perubahan materi yaitu perubahan kimia. Perubahan kimia ini dapat terjadi karena disebabkan oleh partikel terkecil dari unsur tersebut. Partikel terkecil inilah yang dikenal saat ini sebagai AtomPada kesempatan ini admin tambangilmu akan membagikan tentang perkembangan model atom dan penjelasannya yang akan dijelaskan secara lengkap dan mudah untuk dimengerti.

Seandainya Anda memotong satu butir beras menjadi dua bagian, kemudian dipotong lagi menjadi dua bagian dan seterusnya hingga tidak dapat lagi dipotong. Bagian terkecil yang tidak dapat lagi dipotong, inilah awal mulanya berkembangnya konsep atom. 


PERKEMBANGAN MODEL ATOM

Konsep atom itu dikemukakan oleh Demokritos yang tidak didukung oleh eksperimen yang  dapat meyakinkan publik, sehingga eksperimen yang Ia lakukan tidak dapat diterima oleh beberapa ahli ilmu pengetahuan dan filsafat. Pengembangan konsep atom secara ilmiah dimulai oleh eksperimen John Dalton (1805), kemudian dilanjutkan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911) dan akhirnya disempurnakan oleh Bohr (1914). 

Hasil eksperimen yang memperkuat konsep atom ini kemudian menghasilkan gambaran mengenai susunan partikel-partikel di dalam atom. Gambaran ini kemudian berfungsi untuk membantu memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan dari partikel-partikel dasar dalam atom disebut sebagai model atom.  



1. Model Atom Dalton

John Dalton mengemukakan hipotesa tentang atom berdasarkan hukum kekekalan massa atau yang disebut Lavoisier dan hukum perbandingan tetap atau yang disebut Proust. Teori yang diusulkan oleh Dalton: 
  • Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi. 
  • Atom digambarkan seperti bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan akan berbeda untuk unsur yang berbeda. 
  • Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air yang terdiri dari atom-atom hidrogen dan juga atom-atom oksigen. 
  • Reaksi kimia merupakan suatu pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga sebuah atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. 

Hipotesa Dalton kemudian digambarkan dengan sebuah model atom sebagai bola pejal yang mirip seperti peluru pada tolak peluru. Teori atom yang diusulkan oleh Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan listrik. Bagaimana mungkin suatu bola pejal dapat menghantarkan arus listrik, padahal arus listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menyebabkan terjadinya daya hantar listrik.


2. Model Atom Thomson 

Kelemahan teori serta model atom dari Dalton diperbaiki oleh JJ. Thomson, eksperimen yang dilakukannya pada sebuah tabung sinar kotoda. Hasil eksperimennya menyatakan bahwa ada partikel yang bermuatan negatif dalam atom yang disebut elektron. Thomson kemudian mengusulkan model atom mirip seperti roti kismis atau seperti kue onde-onde.

Suatu bola pejal yang permukaannya dikelilingi elektron dan partikel lain yang bermuatan positif sehingga sebuah atom akan bersifat netral. Kelemahan dari model Thomson ini adalah tidak dapat menjelaskannya susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.


3. Model Atom Rutherford

Eksperimen yang dilakukan oleh Rutherford adalah penembakan sebuah lempeng tipis dengan partikel alpha. Ternyata partikel itu ada yang diteruskan, dibelokkan atau dipantulkan. Berarti di dalam atom terdapat susunan partikel yang bermuatan positif dan bermuatan negatif. Hipotesa dari Rutherford adalah atom yang tersusun dari sebuah inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif dan massa atom terpusat pada inti atom. Model atom Rutherford mirip seperti tata surya.

Kelemahan dari Rutherford ini adalah tidak dapat menjelaskannya mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan dari elektron yang mengitari inti ini disertai dengan pemancaran energi, sehingga lama - kelamaan energi dari elektron tersebut akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.

Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan kepada sepotong kayu, sedangkan ujung tali yang lain Anda pegang. Kemudia putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar! Lama-kelamaan putarannya akan menjadi semakin pelan dan akan mengenai kepala Anda karena putarannya semakin melemah dan Anda akan pegal memegang tali tersebut. Karena teori dari Rutherford, dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang kemudian disebut dengan kulit.


4. Model Atom Niels Bohr 

Kelemahan dari Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dengan eksperimennya menganalisa suatu spektrum warna dari atom hidrogen yang berbentuk garis. Hipotesis dari Neils Bohr adalah: 
  • Atom terdiri dari suatu inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan tertentu.
  • Elektron dapat berpindah dari satu lintasan menuju lintasan yang lain dengan menyerap atau memancarkan sebuah energi sehingga energi dari elektron atom itu tidak akan berkurang

Jika berpindah lintasan menuju lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi. Jika berpindah menuju lintasan yang lebih rendah maka elektron akan memancarkan energi. Kelebihan dari model atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron. 

Kelemahan dari model atom Neils Bohr adalah tidak dapat menjelaskannya spekrum warna dari atom berelektron banyak. Sehingga akan diperlukan sebuah model atom yang lebih sempurna dari model atom Bohr.