Pengertian Terasering Beserta Fungsi dan Jenisnya Lengkap

Pengertian Terasering Beserta Fungsi dan Jenisnya Lengkap – Erosi tanah adalah masalah serius yang sering dialami oleh petani dan pemilik lahan di daerah berbukit. Teknik terasering, yang sering kita lihat di pegunungan, bisa menjadi solusi efektif. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap pengertian, fungsi, dan berbagai jenis terasering yang dapat membantu menjaga kestabilan tanah dan meningkatkan produktivitas lahan Anda. Untuk lebih jelasnya simak artikel ilmusekitar.com berikut mengenai Pengertian Terasering Beserta Fungsi dan Jenisnya Lengkap.

Pengertian Terasering yang dipakai di sawah

Pengertian Terasering

Terasering adalah teknik pertanian yang digunakan untuk mencegah erosi tanah dan mengelola air di daerah berbukit atau pegunungan. Menurut Sukartaatmadja (2004), teras adalah struktur yang melindungi tanah dan air dengan mengurangi kemiringan atau panjang lereng melalui penggalian dan penimbunan tanah sepanjang lereng.

Fungsi Utama Terasering

Pembuatan terasering tidak hanya mencegah erosi tetapi juga memiliki berbagai fungsi lainnya:

  • Meningkatkan Stabilitas Lereng: Mengurangi risiko longsor dengan menjaga kestabilan tanah.
  • Meningkatkan Penyerapan Air: Memaksimalkan resapan air hujan ke dalam tanah, mengurangi limpasan permukaan.
  • Mengurangi Aliran Air Permukaan: Menurunkan kecepatan aliran air, mencegah erosi.
  • Mempermudah Konservasi Lereng: Memudahkan perawatan dan pengelolaan lereng.
  • Mengendalikan Arah Aliran Air: Mengarahkan aliran air ke area yang lebih rendah secara terkendali.
  • Menampung Air di Lahan Miring: Menyediakan tempat penampungan air pada lahan miring.

Jenis-Jenis Terasering dan Penjelasannya

1. Teras Kredit

Teras kredit adalah gundukan tanah atau batuan sejajar dengan garis kontur. Teras ini menggabungkan gundukan dan parit drainase. Ideal untuk kemiringan 3%-10% dengan kedalaman tanah lebih dari 30 cm.

2. Teras Kebun

Teras kebun adalah teras yang sejajar dengan garis kontur dan lahan di antaranya tidak diolah. Cocok untuk lereng dengan kemiringan 30%-50% dan ditanami tanaman penutup tanah.

3. Teras Datar

Teras datar memiliki tanggul sejajar dengan garis kontur dan saluran air di bagian atas dan bawah tanggul. Ideal untuk kemiringan tanah ≤3%, kedalaman tanah <30 cm, dan tanaman semusim.

4. Teras Guludan

Teras guludan adalah teras berbentuk bukit di lereng dengan kemiringan 10%-15% dan kedalaman tanah >30 cm. Ditempatkan di daerah dengan daya serap air tinggi dan drainase yang aman.

Pengertian Terasering jenis bangku dan contohnya

5. Teras Bangku

Teras bangku adalah teras yang bidang pengolahannya dimiringkan ke belakang. Dilengkapi drainase dan ditanam rumput untuk memperkuat teras. Cocok untuk daerah dengan daya serap air rendah.

6. Teras Individu

Teras individu adalah teras tempat setiap tanaman berdiri sendiri. Cocok untuk lereng dengan kemiringan 10%-50% dan kedalaman tanah >30 cm. Tanaman yang ditanam biasanya tanaman berkayu.

7. Teras Saluran

Teras saluran atau rorak adalah teras berbentuk lubang untuk menampung endapan tanah. Cocok untuk kemiringan 3%-10%, kedalaman tanah >30 cm, dengan tekstur tanah kasar dan daya serap cepat.

8. Teras Batu

Teras batu menggunakan batu sebagai dinding dan mengatur jarak tanam sepanjang garis kontur pada lahan miring. Ideal untuk tanah yang banyak batu dan kerikilnya.

Kesimpulan

Terasering adalah teknik yang sangat efektif untuk mencegah erosi dan mengelola air di lahan berbukit. Dengan memahami berbagai jenis terasering dan manfaatnya, kita dapat memilih teknik yang paling sesuai untuk kebutuhan konservasi tanah dan air di daerah masing-masing. Semoga penjelasan ini bermanfaat dan memberikan wawasan lebih tentang terasering.

Demikian penjelasan mengenai Pengertian Terasering Beserta Fungsi dan Jenisnya Lengkap, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan.